Menjadi seorang ayah tentu menaruh harapan yang besar bagi anaknya. Sebagai orang tua kita menyiapkan anak kita untuk menghadapi tantangan dimasa depannya.
Namun pernahkah anda mengalami atau terfikirkan bahwa semua sarana dan prasarana kualitas no.1 telah diberikan untuk mendukung perkembangannya serta menghabiskan dana yang cukup besar dan waktu yang dipakai untuk menemaninya berlatih atau belajar. Dan tiba tiba anak anda ingin berhenti begitu saja.
BOOM!
Mulailah drama antara orang tua dan anaknya. Kita begitu terorientasi dengan nilai akhir, rangking, piala, kesuksesan, penampilan, dan kebanggaan. Sampai anda lupa hal yang sangat penting, apa itu?
Kegembiraan
Terdapat beberapa contoh anak yang memiliki bakat namun terbuang sia sia karena sebagai orang tua tidak mengerti bagaimana cara mengkomunikasikannya dan jikapun anak anda sukses dengan keinginan keras anda, anda disarankan menyiapkan diri untuk menghadapi konsekuensi saat mereka dewasa dan mengerti atas apa yang telah mereka alami.
But don’t worry, There’s still hope left.
Berdasarkan penelitian ilmu psikologi, terdapat beberapa kalimat yang dapat digunakan oleh orang tua kepada anaknya yang mana kalimat itu dapat terus memotivasi anak anda dan mereka senang atas apa yang mereka lakukan.
Hmmm... apa saja ya?
3 ungkapan yang membuat anak anda semangat berlatih atau belajar adalah:
Sebelum memulai kegiatan
"Selamat bersenang senang"
"Lakukan yang terbaik"
"I love you"
Setelah berkegiatan
"Bagaimana kegiatannya apakah menyenangkan?"
"Kami bangga padamu"
"I love you"
Ternyata tidak hanya ungkapan diatas yang dapat menyemangati anak anda, terdapat ungkapan lain yang bahkan lebih besar lagi pengaruhnya.
Menurut survey yang dilakukan selama 30 tahun oleh dua orang pelatih profesional yaitu B. E. Brown dan R. Miller dari Proactive Coaching LLC dengan menanyakan orang tua dari para atlit yang sukses, kalimat apa yang diungkapkan kepada anak anda saat mereka berlatih?
Dan jawaban yang paling banyak adalah
"Kami senang melihat kamu berlatih!"
That's it.
Hindari pemakaian kalimat berorientasi hasil seperti "Kamu harus jadi juara" atau kalimat yang mengecilkan anak seperti "Coba berusaha lebih keras lagi" dan kalimat perbandingan dengan anak lain.
Cukup dengan kalimat "Kami senang melihat kamu berlatih!" atau "Kami bahagia melihat kamu belajar!"
Sederhana, elegant, dan efektif.
Hal yang dibutuhkan anak dari orang tua adalah perhatian penuh dan dukungan dalam setiap kegiatannya.
So give it to them.
Since they love you back, the rest will take care of itself.
Greatness cannot be forced upon anyone.
It grows from the joy of practice.
Coach less.
Love more.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar