Tahun ini adalah tahun diselenggarakannya perhelatan terbesar olah raga yang diadakan setiap empat tahun sekali, olimpiade. Momen ini merupakan pembuktian bagi para elit atlit atas latihannya yang keras serta setelah melewati beberapa kompetisi regional yang sangat ketat.
Namun tidak hanya atlit saja yang berkompetisi, tapi semua manusia dan bahkan mahluk hiduppun selalu berkompetisi. Karena pada hakikatnya hidup adalah kompetisi.
Seyogyanya suatu kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Saya yakin kita akan selalu siap untuk menerima kemenangan, menjadi juara, dan menerima reward atas usaha yang telah kita korbankan.
Di lain sisi terdapat pihak yang pasti menerima kekalahan. Di posisi inilah sikap seorang "pemenang sejati" diuji.
Berlapang dada dalam menyingkapi suatu kekalahan adalah sikap yang wajib dimiliki setiap kompetitor. Tetap berfikir positif bahwa kekalahan adalah kemenangan yang tertunda menjadi modal untuk menatap pertandingan selanjutnya.
Ada satu kesamaan yang dimiliki oleh pihak yang menang maupun yang kalah, setelah pertandingan usai mereka akan kembali ke dojo, memakai gi mereka, memukul makiwara, dan semua latihan yang menguras fisik dan mental mereka.
Yup, baik yang menang dan yang kalah akan berlatih kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya. Sang pemenang berlatih agar ia tetap menjadi yang terbaik dan yang kalah berlatih agar menjadi yang terbaik.
"Karate wa yu no goto shi taezu natsudo wo ataezareba moto no mizu ni kaeru."
Karate ibarat air yang panas jika didiamkan maka akan menjadi dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar