Kamis, 13 Juli 2017

Menyikapi Kegagalan



Aku pikir kalian pernah menghadapi momen seperti ini:

Saat ditengah latihan dan kalian melakukan gerakan seperti yang diperintahkan sensei kalian. Tiba tiba sensei kalian menegur; "gerakkan kamu seharusnya seperti ini, kamu harus memutar pinggang seperti ini, kuda kuda kamu harus seperti ini, gerakkannya harus memutar pinggang seperti ini, dan bla bla bla bla".

Nah!

Disaat itu pula kalian mulai menanyakan kepada diri anda sendiri: "kenapa aku melakukan pekerjaan seperti ini?", "kenapa aku harus disini?", "untuk apa semua ini?", dan semua pertanyaan negative lainnya.

Namun pertanyaan diatas tersebut bermuara pada pertanyaan: "kenapa ya semua yang aku lakukan selalu salah, selalu gagal, tidak berhasil?"

Sahabat smartial arts, anda tidak sendiri akupun bertanya demikian, Thomas Alfa Edison pun demikian, James Watt pun demikian, Nicolas Tesla pun demikian, Jigoro Kano pun demikian, Gichin Funakoshi pun demikian, Masutatsu Oyama pun demikian, Muhammad Ali pun demikian, Bung Karno pun demikian.

And do you know what?

Tidak seorangpun baik itu master seni beladiri, penemu terkenal, pemimpin besar, atau atlit sukses yang tidak pernah tidak mengalami kegagalan. I repeat:

"SEMUA ORANG SUKSES PASTI GAGAL PADA AWALNYA"

Sekarang gini, jika kalian sekarang sedang berjalan untuk menjadi seorang master (dibidang apapun tentunya), kegagalan akan selalu menyertai anda. Yep, this is the bitter reality that no one ever tells you about.

Namun jangan salah, kegagalan juga merupakan anugerah. Anugerah agar kita bisa ambil pelajaran darinya.

Masalahnya terletak pada sikap kita, apakah anda akan terus berlatih keras atau anda menyatakan cukup. Itulah pilihan anda.

"I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work." - Edison

Tidak ada komentar:

Posting Komentar