Kamis, 21 Desember 2017

Keajaiban Pada Diri Manusia

Ladies and germs (gentlemen, sorry just joking), do you believe in miracles?

Untuk beberapa orang keajaiban masih menjadi imajinasi masa kecil yang tidak dapat diterima oleh rasional. Bagi sahabat yang menggunakan pendekatan rasionalisme dan empiris, "keajaiban" dapat terjadi loh pada diri manusia.

Seperti melakukan perbuatan diluar batas kemampuan manusia. Nah, "keajaiban" tersebut salah satunya dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Hal ini dapat anda gunakan sebagai salah satu faktor untuk membeladiri dan melindungi yang anda cintai.

Apa saja ya? Kita mulai dari yang terrendah, prepare your emotion and check it out

1.Marah
Yup, amarah dapat anda gunakan to boost your power. Dengan "buta mata" manusia dapat mengeluarkan sisi buasnya terlebih saat pertarungan antara anda atau lawan anda yang mati.

Namun marah memiliki kekurangan yaitu karna "buta mata" anda dapat kehilangan fokus dan bila lawan anda cukup cerdik hal ini dapat digunakan untuk menghancurkan anda.

2.Takut
Ketakutan bukanlah hal yang buruk terlebih untuk menyelamatkan diri anda sendiri. Pernahkah anda terpikirkan orang yang dikejar anjing akan berlari lebih cepat dan melompat lebih tinggi dari kemampuannya.

3.Cinta
Yup inilah kekuatan terbesar. Cinta butuh pengorbanan, pengorbanan yang besar dilandasi cinta yang besar. Contohnya adalah pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, karena cinta dan kasih sayang sang ibunda akan melakukan apapun untuk anaknya.

Itulah tiga hal dalam diri manusia yang mana bila digunakan dengan positif maka anda akan menjadi super human yang melindungi diri sendiri dan orang yang anda cintai.

But, just like yin and yang there is a disease to make you weaker. What is it?
KEPUTUSASAAN

Senin, 11 Desember 2017

Martial Arts for Dummies


Whaddup gaes? ada stereotype yang ada di dalam masyarakat bahwa bila seseorang yang telah memiliki sabuk hitam berarti ia telah menjadi master karate.

Well, that's not quite true. Kalian bahkan dapat memiliki sabuk hitam hanya dengan beberapa rupiah saja di toko olah raga with fancy kanji on it of course.

Jadi apakah sang pemegang sabuk hitam benar benar ahli dalam seni beladiri?

Bagi para sahabat yang belum mengetahui seni beladiri berikut ini gambaran apa saja yang harus dipelajari untuk dapat menjadi ahli dalam seni beladiri.

Check it out yo!


1.Weaponry
Yup, senjata. "Permainan" menggunakan senjata merupakan bagian dari seni beladiri dan mungkin bentuk beladiri tertua. Mengapa demikian?

Bila kita berkaca kepada mahluk lain selain manusia yaitu binatang, mereka memiliki senjata alami pada bagian tubuh mereka seperti harimau memiliki taring dan cakar, banteng memiliki tanduk, badak memiliki cula, landak punya duri, bahkan ulat bulupun kalian tak mau menyentuhnya.

Bagaimana dengan manusia? Kita tidak punya senjata alami namun kita punya akal dan fikiran sehingga kita dapat berinovasi membuat alat alat yang dapat menjadi senjata untuk membeladiri kita.

Nah bila kita tidak menemukan senjata atau senjata terlepas dari tangan kita, barulah menggunakan teknik seni beladiri tangan kosong. Itulah kenapa Kobu-do memiliki arti jalan seni beladiri kuno dan Karate-do memiliki arti jalan tangan kosong.

Banyak jenis senjata yang harus dikuasai oleh orang yang menempuh jalan seni beladiri.
Apa saja?

Dilihat dari jarak jangkauannya:
-senjata panjang: tombak, toya
-senjata sedang: pedang, parang
-senjata pendek: pisau

Sifatnya dibedakan: senjata tajam dan senjata tumpul

Ada lagi senjata lentur seperti rantai, tali, double stick, triple stick, bahkan sarung

Kemudian dilihat dari cara penggunaannya ada yang disebut senjata lontar seperti panah, lembing, dan bumerang.

Dari fungsinya dapat dibedakan menjadi: tusuk, sayat, kait, tumbuk, penangkis, dll.


2.Striking
Serangan langsung menggunakan bagian tubuh kita seperti pukulan, tendangan, sikutan, dengkulan, tangkisan, sapuan, sundulan, cakaran, sabetan, dll.

Seni beladiri yang menggunakan teknik striking seperti: tinju, kick boxing, muay thai, savate, taekwondo


3.Grappling
Tekhnik yang digunakan dalam grappling seperti kuncian, bantingan, lemparan, gelutan, cekikkan, dll.

Seni beladiri yang menggunakan teknik grappling seperti Jujutsu, judo, aikido, gulat, sumo, kurash, roman-greco wrestling, BJJ, shuai jiao

Itulah 3 hal yang harus dikuasai oleh orang yang ingin menjadi master seni beladiri. Hanya tiga? Memang hanya tiga namun untuk menguasai salah satunya hampir menghabiskan umur anda.

Disamping itu tuntutan hidup yang mengharuskan seseorang untuk mengesampingkan passionnya ditambah kebutuhan manusia modern yang lebih condong dengan beladiri praktis sehingga banyak menganulir nilai nilai esensial dari seni beladiri.

Jadi masih menganggap sabuk hitam sebagai master?

Black is the new white, same as shodan this means the first step. The journey has just begun.

Senin, 04 Desember 2017

Kata movement in triplicate


Sahabat smartial arts, ada satu pertanyaan yang bila pertanyaan ini ditanyakan oleh kohai anda sedangkan anda tidak dapat menjawabnya maka sabuk hitam anda patut dipertanyakan. Apakah itu?

"Sempai, kenapa dalam kata terdapat pengulangan gerakan sampai tiga kali?"

Sejenak kita akan berfikir mencari jawaban menghindar atau hanya menjawab "gerakan itu seperti itu adanya sejak dahulu kala".

Well guys, seperti yang pernah dikatakan senseiku bahwa semakin gelap sabukmu maka tanggung jawabmu pun semakin besar, termasuk menjawab semua pertanyaan kohai dengan jelas dan dapat dimengerti.

Nah, back to the topic. Gerakan sama yang diulang sebanyak tiga kali tidak hanya sekedar physical exercise tapi tentunya applicable dalam street fight. Setidaknya ada dua alasan mengapa terdapat tiga kali pengulangan gerakan dikata.

Pertama.
Dalam street fight kita tentunya ingin dua bagian tubuh kita baik kiri maupun kanan sama baiknya bukan? Namun Kira kira hanya 90% dari populasi manusia di bumi ini yang lebih optimal menggunakan bagian kanannya, 9% bagian kirinya, dan 1% keduanya.

Nah, KATA atau jurus yang merupakan sebagai kitab/sylabus/kurikulum yang berisi tentang prinsip pertarungan, teknik beladiri, dll yang terangkum dan diturunkan dari generasi kegenerasi juga memahami konsensus tersebut.

Maka terdapatlah pengulangan tiga kali teknik dalam kata. Hematnya begini: oke kita latihan untuk mengoptimalkan kanan dan kiri namun lebih efektif bila kita dapat memberikan bobot yang lebih untuk mengantisipasi kelompok mayoritas yang menggunakan tangan kanan bukan?

Get it?

Kedua.
Sekecil apapun teknik diKATA pasti aplicable dan hal itu dijabarkan dalam bunkai. Namun sayangnya teknik aplikasian pada kata itu "tersembunyi". Secara kasat mata, orang awam akan melihat sebagian besar teknik dikata sebagai teknik striking.

Namun tidak demikian. Sebagai contoh: pada kata pinan nidan terdapat teknik zenkutsu dachi age-uke atau tangkisan atas yang terulang sebanyak tiga kali. Bila dilihat secara awam teknik ini sekilas adalah menangkis serangan dari atas atau dari depan bagian atas.

But hey.., siapa juga yang menyerang berulang tiga kali tapi mundur dan itupun anda menangkis maju tiga kali? Hmmmm.... Pasti terdapat bunkai tersembunyi disini.

Pada perinsipnya dalam bunkai haruslah brutal dan out of the box. Seperti tangkisan adalah kuncian dan serangan, serta serangan adalah bantingan dan pelumpuhan.

Seperti tiga kali age uke pada pin'an nidan tersebut. Age uke pertama bisa dikatakan tangkisan atas namun yang kedua dan ketiga adalah kuncian, patahan, dan bantingan.

Ok gaes, segitu aja untuk 3 kali pengulangan dalam KATA karate. Untuk lebih jelasnya dan contoh bunkainya dapat kalian tanyakan kepada sensei kalian, bila beliau tidak tahu please clean your locker and move your ass from that dojo.

Kamis, 16 November 2017

Interview With The Hidden master



Sahabat smartial arts, belum lama ini aku bertemu dan sempat mewancarai seorang guru besar dari silat tradisional betawi. Pertemuan kali ini bisa dibilang suatu keberuntungan, sebab beliau ini memang sedang dalam "undercover" dari hal yang beliau miliki.

Nama beliau adalah Taufik Abdullah atau orang orang biasa memanggilnya bang opik. Terlintas sang jawara pendiri perguruan Kembang Goyang ini adalah orang yang jenaka dengan ciri khas candaan orang betawi, namun dibalik itu semua beliau adalah master silat tradisional yang memiliki ratusan murid.

Tak patut berpanjang kata, berikut ini wawancaranya:

BO: Bang Opik
EK: Erik Karate

BO: Pada zaman dulu, latihan silat dilakukan pada tengah malam dan sembunyi sembunyi karena biar gak diketahui oleh pemerintah maksudnya penjajah ya karena akan dianggap pemberontak. Kebiasaan latihan seperti ini yaitu ngumpet ngumpet dan tengah malam kebawa sampai sekarang, hal ini yang ditakutkan kepunahan akan silat.

EK: Gak ada latihan pagi gitu bang?

BO: Gak ada, jadi kita bicara silat tradisional, figur jawara silat dia samar begitu siang gak ketahuan yang mana guru silat mana ustad, gak ada ciri khas. Dia terlihat sebagai jawara bila dibutuhkan.

EK: Kalo pandangan orang awam jawara itu identik sama yang megang tempat atau preman, gimana tanggapannya bang?

BO: Kalo dalam makna persilatan sebenernya jawara itu adalah orang yang membela kebenaran dijalan kebaikan. Dia gunakan ilmu silat sesuai syariat agama untuk melindungi orang. Kalo yang jawara sekarang yang dianggap preman, itu bukan jawara tapi centeng. Jawara istilahnya sebagai pahlawan nah centeng itu lawannya. Jawara itu dari kata juara untuk orang yang paling bagus deh seni beladirinya.

EK: Nah kembali ke awal nih, awal mula bang opik tertarik atau memulai belajar silat itu gimana?

BO: Pertama namanya anak anak suka sama film kepahlawanan kayak pitung gitu di tahun 80an, nah setelah remaja mulai prihatin sama pergaulan anak muda kayak narkoba, pergaulan bebas. Pada waktu itu mulailah menimba ilmu awalnya dari deket rumah. Cari guru silat memang susah tapi kalau sudah dapet linknya satu maka yang kedua, ketiga akan mudah karena direkomendasi sama dia (guru sebelumnya red.).

Jadi dalam dunia persilatan, betawi sebagai titik tengah jadi kalau belajar silat kalo gak ke kulon (ke barat / banten dan sekitarnya) ya ke wetan (ke timur / cirebon terus ke timur pulau jawa). Kalau di kulon lebih menonjol dengan ilmu kanuragannya sedangkan di wetan cenderung dengan keasihannya. Jaman dulu semuanya bersatu berkolaborasi, baik ngetan maupun ngulon mengakui ilmu silat betawi namun untuk daleman betawi mengakui ngetan dan ngulon. Pada masa itu bersatulah mereka seiring bersatunya perjuangan Indonesia. Jadi saling bertukar ilmu.

Menurut sejarahnya ya yang saya tahu tempatnya persinggahan para pendekar baik ngetan ngulon dan betawi itu ditempat yang sekarang museum satria mandala, disitu ada penanda tempat singgah dari pendekar wetan yang mau ke ngulon begitu sebaliknya.

Kembali ke tadi, keprihatinan saya terhadap anak muda dan masa depannya, mulailah saya mencari sosok seorang guru dekat rumah setelah selesai dan kemana mana dikomunikasikan lagi ke daerah lain baik ngetan ngulon guna melengkapi silat fisik yang dipelajari tidak ada salahnya selain mendapatkan pahala juga keberkahan dari zikir dan doa yang diamalkan.

Itulah awal awalnya, kalo dari silat betawi ada tujuh macam silat yang dipelajari dalam rentan waktu kurang lebih 12 tahun belajar. Alhamdulillah ada yang berkesan diantaranya ada non muslim yang belajar, karena kita terbuka diikuti aja maunya apa. Tapi karena budaya betawi itu sangat religius otomatis dia belajar agama islam dan akhirnya mendapat hidayah istilahnya kita mengmualafkan.

Terus ada lagi seorang mantan narapidana yang ditolak dikampungnya, kita tampung dah karena kesana kemari selalu ditolak. Disini belajar agama dan juga belajar silat. Dari yang sebelumnya berprilaku negatif berubah 180° menjadi baik. Hingga belum lama setelah itu dipanggil oleh yang maha kuasa dalam keadaan bertaubat dan khusnul khatimah.

Itulah dua hal yang paling berkesan buat saya.

EK: Untuk silat betawi, ada gak sih asal mula sejarahnya?

BO: Sejarah silat betawi pasti ada dan sifatnya itu pasti juga turun menurun. Yang perlu kita ketahui silat betawi itu sangat banyak. Karena saking luasnya yang namanya betawi kalo dulu disebut batavia, sunda kelapa termasuk depok, bogor itu disebut betawi jaman dulu. Nah tiap daerah memiliki tradisi tertentu. Pada dulu itu silat silat manapun itu terbentuk dari proses menghadapi penjajah dan melatih diri untuk membeladiri.

Seperti yang saya tau silat cingkrik, salah satu silat yang saya kuasai. Silat cingkrik itu lebih cenderung seperti menari, nah awalnya silat cingkrik itu berasal dari suami istri. Suaminya adalah seorang jawara yang memiliki seni beladiri. Nah istrinya sedang kehutan untuk mencari kayu bakar, ditengah hutan ia melihat harimau dan monyet yang sedang berkelahi. Ditengah ketakutan itu dia memerhatikan pertarungan tersebut. Pulang kerumah kesorean dirumah suaminya kesal karena sang istri tidak ada dirumah. Karena merasa jagoan sang suami main tangan, karena sang istri cerdas karena memerhatikan gerakan monyet dan harimau maka serangan sang suami ditangkisnya. Sang suami kaget akan kehebatan sang istri maka sang suami yang sudah menguasai dasar seni beladiri dikombinasikanlah dengan gerakan sang istri. Disitulah lahir bentuknya cingkrik.

Cingkrik inilah aliran silat yang saya dalami. dari perguruan saya kembang goyang cingkrik itu sebesar 60% yang 40% adalah enam aliran silat lainnya.

EK: kalau boleh tau apa saja 7 silat betawi di Kembang Goyang?

BO: pertama yang dominan itu cingkrik, yang kedua itu seliwa, ketiga kenyur, keempat serebet guting, terus Les Pukul, terus Belah Ketupat. Saya sendiri aja yang orang betawi gak hapal karena saking banyaknya silat betawi, ya memang karena luasnya area betawi dan tradisinya.

Nah kenapa bikin kembang goyang? Jadi disuatu paguyuban pencak silat itu terjadi saling membenarkan. Padahal gurunya satu guru tapi terjadi perbedaan, namun bila yang dicari adalah perbedaan maka kita tidak akan pernah bersatu. Penyebabnya kemungkinan setelah murid dari satu guru lulus lalu para murid tersebut mulai mengajarkan teknik yang sesuai dengan kondisi fisiknya masing masing dan mungkin ada beberapa gerakan yang lupa. Pada dasarnya sama namun karena proses waktu yang menyebabkan perbedaan tersebut.

Karena seringnya mengalami hal itu maka saya ciptakanlah kembang goyang ini. Kalau kita mau menyadari semua pencak silat maupun seni beladiri apapun pasti memiliki kekurangan, betul gak?

EK: betul bang

BO: semua tetap ada kelebihan dan kekurangannya, nah dalam kembang goyang ini walaupun tidak sempurna paling tidak saya mencoba menyempurnakan. Di cingkrik ada kelebihannya, di seliwa ada pula kekebihannya, dan kelebihan silat lain. Disitu dikumpulkan kelebihan kelebihannya menjadi satu sehingga dibuat kembang goyang.

Dan ini gak ada duanya om erik, karena memang saya yang bikin. Tapi tidak tau juga kalo di masa depan akan ada perubahan jika murid murid saya melakukan perubahan. Namun hal itu insha Allah gak akan terjadi, karena jaman sekarangkan udah didukung ada video dan media lainnya sehingga kembang goyang gak akan ada perubahan karena sudah ada buktinya.

EK: Mengenai bentrok antar perguruan di Indonesia nih bang opik, baik itu yang masih satu jalur aliran maupun dari aliran lain yang berbeda. Bagaimana pendapat bang opik sendiri?

BO: menurut saya memang sangat memprihatinkan. Sebenarnya moto dari indonesia adalah keanekaragaman,  jadi semakin banyak budaya kita makin kuat pula kita. Nah yang jadi masalah saat pesilat kita selalu melihat perbedaan bukan persamaan.

Untuk solusi bentrok antar pesilat, saya kira harus ada sosok atau tokoh sebagai penengah antar pihak dan mempersatukannya.

Kalo di betawi ya om, "kalau elu belum pinter ngaji dan sholatnya bener elu belum boleh belajar silat" karena semua pondasi dari ilmu silat adalah agama.

Sekarang ginih, semua ilmu silat orang itu bagus, yang bikin jelek apanya? Yang bikin jelek adalah yang bawanya.

Kalo tidak dibekali keimanan dan ketakwaan yang kuat, itulah yang akan terjadi; kesombongan, keangkuhan, dan perkelahian.

Kalau akhlaknya bagus maka dalam perbedaan perbedaan itu yang dikedepankan adalah musyawarah.

EK: kemudian bagaimana pendapat abang tentang pencak silat tradisional dan pencak silat olah raga kompetisi?

BO: kalau untuk silat tradisional bener bener untuk melindungi diri, keindahannya tercipta tanpa sengaja. Kalau, katakanlah silat nasional, itu lebih menonjolkan seninya.

Seperti yang kita tahu, yang sudah berbentuk badan nasional itu banyak teknik larangannya. Tapi kalau silat tradisional itu bener bener kalo gak gue ya elu yang mati. Karena dulu yang dihadapi itu penjajah.

Itulah yang menjadi perbedaannya kalo tradisional untuk membela diri kalau yang nasional lebih ke seninya.

EK: jadi tidak saling menghakimi salah atau benernya ya?

BO: jadi gini om, semua ilmu itu bagus. Semua ada kurang dan ada lebihnya. Tergantung yang membawanya.

EK: kemudian bagaimana tanggapannya terkait beladiri impor?

BO: menurut saya sendiri tidak menyalahkan, sah sah saja. Karena memang kita terbuka terkait kerjasama, hubungan luar negri dan segala macem. Namun tentunya ada batasan batasannya.

Kemudian kebudayaan indonesia yang kaya dan beraneka ragam yang seharusnya kita sendiri yang mengangkat dan mengembangkannya.

Memang kembali kepada masing masing individu, seberapa besar rasa nasionalismenya. Bila dibandingkan sama sama beladiri, sama sama olahraga namun di pencak silat ada rasa kebanggaan sebagai orang indonesia yang mengangkat budaya indonesia

Kalau ada budaya luar masuk ke indonesia juga silahkan toh budaya kita juga dipelajari oleh orang luar.

Masuknya budaya luar juga tidak bisa 100% menyalahkan budaya luar. Seperti yang saya bilang bahwa dulu tertutupnya silat tradisional dan pola pembelajarannya karena terkaitnya dengan penjajahan, sebab orang belajar silat dianggapnya mau melawan kompeni sehingga orang hanya melihat seni beladiri yang datang dari luar.

EK: sekarang masih susah tidak untuk mencari yang tradisional?

BO: Gampang om, sekarang sudah banyak media beda sama jaman saya dulu pertama kali belajar silat.

Mulai pada tahun 90an atau awal 2000 saya angkat yang namanya palang pintu, yang mana pada waktu itu orang betawipun jarang ada yang tau palang pintu.

Dan mulailah semua sadar untuk kembali memperkenalkan budaya kita tapi semua kembali kepada besarnya kemauan kita untuk mencari dan belajar silat tradisional.

EK: Bagaimana tanggapannya terkait orang yang belajar lewat media saja pak?

BO: boleh boleh aja, tapi yang jelas belajar langsung dibanding dengan media hasilnya akan beda.

Kalau dalam silat betawi itu gak ada istilah BISA apa enggak tapi JADI. "Elu bisa silat?" "bisa" pas diperagaain emang bisa tapi kalau yang bener ketika melihat orang peragain ia akan bilang "itu orang mainannya udah jadi"

Jadi tidak hanya bisa meragain jurus tapi setelah fight ia akan terlihat "jadinya" beda sama yang bisa aja kalu fight ia akan ngeluarin gaya coboy

Bagaimana dibilang jadinya? Yaitu dari ketekunan, terus mengamalkan karena ketika mengajarkan orang secara tidak langsung ia akan melakukan pengulangan.

EK: bagaimana pendapat abang tentang beladiri campuran atau MMA?

BO: Penggabungan sah sah aja tapi kembali lagi hasilnya akan beda om, kalau inti intinya saja tidak dari awal sampai akhir maka bisa berkelahi? Bisa, tapi berkelahi coboy. Beda sama orang yang bener memahami ia akan meresap sampai ke hati om.

EK: terakhir nih bang opik, ada gak pesan pesan untuk pecinta seni beladiri di Indonesia?

BO: pertama, cintailah budaya kita sendiri khususnya seni beladiri Indonesia.

Kedua, jangan pernah melihat perbedaan karena negara kita ini negara kesatuan yang kita lihat adalah persamaan.

Yang ketiga, dalam menempuh ilmu apapun khususnya beladiri yang cenderung istilahnya keras bahkan bisa membahayakan orang lain maka imbangilah juga dengan ibadah kita, karena ilmu yang bikin bagus adalah yang bawanya

EK: Alhamdulillah, telah selesai wawancara pada jam 21:30 tanggal 16 Agustus 2017

(Tulisan telah disesuaikan mengingat media perekaman yang tidak memadai dan diriku yang masih amatir )

Setelah wawancara atau lebih tepatnya ngobrol ngobrol santai, dilanjutkan dengan "bertemu tangan". Beruntung sekali dapat merasakan teknik pencak silat yang luar biasa berharganya.

Senin, 14 Agustus 2017

Sanchin Satu Untuk Semua



Sahabat smartial arts dari berbagai disiplin dan selalu bersahabat, setiap seni beladiri pasti memiliki jurus dasar / teknik dasar, yang mana jurus dasar tersebut menjadi acuan bagi jurus jurus berikutnya yang lebih tinggi.

Let's say, dalam silat Cimande ada yang namanya jurus Kelid, dalam shotokan karate ada taikyoku / kihon kata, dalam goju ryu karate (naha te) ada sanchin kata, bahkan jab, cross, hook, dan upper cut dalam tinju juga bisa dibilang dasar dalam combo.

Nah, pada artikel kali ini aku akan mengangkat salah satu jurus diatas yaitu sanchin, mengapa sanchin? Karena kata ini memiliki keunikan sebagai kata dasar. Apa saja ya?

Check it out bro!

Pertama, sanchin memiliki arti: "san" berarti tiga dan "chin" berarti pertarungan. Hmm... tiga pertarungan? Apanya yang tiga ya? Secara umum, para sensei diera karate modern memaknai pertarungan dari fikiran, tubuh, dan mental. Jadi saat kita berlatih sanchin berarti kita akan berlatih mengharmoniskan konsentrasi, kekuatan fisik, dan kesiapan mental dalam menghadapi pertarungan.

Kedua, sanchin memiliki akar pada seni bela diri tiongkok yaitu Bai He Quan / kung fu bangau putih. Pada quan fa aliran ini memiliki ciri khas yaitu menggabungkan teknik keras dan lembut. Bila dilihat dari turunan bai he quan maka karate goju-ryu dan uechi-ryu merupakan saudara sepupu dari wing chun lho

Ketiga, di tanah air tercinta kita pun seni beladiri kuntao (seni beladiri silat dari keturunan tiongkok di Indonesia) juga berlatih sanchin. Para sahabat kita tersebut menyebut samchien sebagai pelafalannya. Bentuk dari samchien nya pun masih original dari tanah asalnya, sedikit berbeda dengan karate yang memang mengalami modifikasi oleh master chojun miyagi.

Keempat, dalam berlatih sanchin maka akan sangat ditekankan melatih dasar koordinasi antara langkah kuda kuda, kontraksi seluruh otot dengan pernapasan, dan postur tubuh dari ujung kaki sampai ujung kepala. Maka dari itu sanchin selalu dilatih pada awal dan akhir latihan, bahkan dianjurkan dilatih sehari tiga kali untuk kesehatan tubuh.

Kelima, sanchin itu melatih pernapasan. Cara berlatihnya tidaklah dengan pernapasan dada namun dengan pernapasan perut dan dikonsentrasikan pada dantian kemudian dikontraksikan kepada otot kaki (kuda kuda), tangan (pukulan dan tangkisan), pundak, dan seluruh tubuh.

Apa itu dantian? Dantian adalah bagian tubuh yang terletak tiga jari di bawah pusar anda. Dalam seni beladiri tiongkok dan ilmu pengobatan klasik tiongkok dantian merupakan pusat dari energi tubuh manusia, percaya atau tidak itu kembali kepada anda namun yang jelas penjelasan dantian tidaklah cukup dijabarkan dalam artikel kali ini. Anda dapat mencari guru yang mumpuni untuk memberikan penjelasan lebih rinci.

Masih mengenai pernapasan sanchin, menurut para master, pernapasan sanchin merupakan pernapasan alami (menghirup melewati hidung, pernapasan perut kemudian menghembuskan dengan mulut), hal ini tidak aku mengerti sampai puteri pertamaku lahir. Aku perhatikan bila puteri tercintaku menangis maka si bayi ini akan terlihat penggunaan pernapasan sanchin dengan jelas.

Keenam, pada sanchin karate aliran goju-ryu dan uechi-ryu memiliki bentuk tangan yang berbeda. Pada goju-ryu sanchin digunakan  dengan kepalan, sedangkan pada uechi-ryu dengan tangan terbuka. Mengapa demikian?

Hmmm.... Sebenarnya pada tempat asalnya sanchin dilatih dengan tangan terbuka namun oleh Chojun Miyagi (pendiri goju-ryu) dibuat mengepal dengan tujuan agar mempermudah mengkontraksikan otot otot diseluruh tubuh.

Mengenai hal tersebut master sanchin dari tiongkok berpendapat bahwa pengkontraksian sanchin dengan kepalan dapat menyebabkan tersumbatnya aliran energi. Untuk selebihnya kembali kepada anda sendiri ya kawan.

Ketujuh, pada Goju-ryu karate sanchin mempresentasikan "Go" atau keras sedangkan yang mempresentasikan "Ju" atau lembut adalah Kata Tensho. Baik sanchin maupun tensho keduanya merupakan Kata yang tidak dapat dipisahkan untuk memahami Goju.

Kedelapan, kesembilan, sepuluh ...... Akan kita bahas pada artikel-artikel berikutnya.

Kamis, 13 Juli 2017

Menyikapi Kegagalan



Aku pikir kalian pernah menghadapi momen seperti ini:

Saat ditengah latihan dan kalian melakukan gerakan seperti yang diperintahkan sensei kalian. Tiba tiba sensei kalian menegur; "gerakkan kamu seharusnya seperti ini, kamu harus memutar pinggang seperti ini, kuda kuda kamu harus seperti ini, gerakkannya harus memutar pinggang seperti ini, dan bla bla bla bla".

Nah!

Disaat itu pula kalian mulai menanyakan kepada diri anda sendiri: "kenapa aku melakukan pekerjaan seperti ini?", "kenapa aku harus disini?", "untuk apa semua ini?", dan semua pertanyaan negative lainnya.

Namun pertanyaan diatas tersebut bermuara pada pertanyaan: "kenapa ya semua yang aku lakukan selalu salah, selalu gagal, tidak berhasil?"

Sahabat smartial arts, anda tidak sendiri akupun bertanya demikian, Thomas Alfa Edison pun demikian, James Watt pun demikian, Nicolas Tesla pun demikian, Jigoro Kano pun demikian, Gichin Funakoshi pun demikian, Masutatsu Oyama pun demikian, Muhammad Ali pun demikian, Bung Karno pun demikian.

And do you know what?

Tidak seorangpun baik itu master seni beladiri, penemu terkenal, pemimpin besar, atau atlit sukses yang tidak pernah tidak mengalami kegagalan. I repeat:

"SEMUA ORANG SUKSES PASTI GAGAL PADA AWALNYA"

Sekarang gini, jika kalian sekarang sedang berjalan untuk menjadi seorang master (dibidang apapun tentunya), kegagalan akan selalu menyertai anda. Yep, this is the bitter reality that no one ever tells you about.

Namun jangan salah, kegagalan juga merupakan anugerah. Anugerah agar kita bisa ambil pelajaran darinya.

Masalahnya terletak pada sikap kita, apakah anda akan terus berlatih keras atau anda menyatakan cukup. Itulah pilihan anda.

"I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work." - Edison

Minggu, 09 Juli 2017

Wadokai Karate-do Indonesia



Hai gaes, pada artikel kali ini aku akan mengangkat suatu aliran karate tempat aku pertama kali mengenal seni beladiri namun bukan berarti aku fanatik terhadap suatu aliran ataupun satu jenis seni beladiri. Aku akan tetap terbuka untuk learning and sharing semua jenis seni beladiri.

Dengan rasa terima kasih atas tempat aku tumbuh, akan aku coba memberikan apa itu aliran karate yang bernama Wado-Ryu.

Seperti yang sudah banyak kita ketahui, wado-ryu adalah seni beladiri yang menggabungkan karate dengan jujutsu. Sang pendiri yang bernama Hironori Ohtsuka adalah ahli seni beladiri jujutsu dengan aliran Shindo Yoshin-ryu Jujutsu. Kemudian beliau menjadi murid dari Gichin Funakoshi dan sempat berlatih dengan Choki Motobu dan Kenwa Mabuni.

Pada tahun 1938 Hironori Ohtsuka mendaftarkan alirannya kepada Dai Nippon Butoku Kai (sejenis badan seni beladiri di jepang yang menaungi semua jenis seni beladir). Beliau menamakan alirannya dengan Shinshu Wadoryu Karate-Jujutsu.

Wado memiliki arti sebagai berikut: WA dapat diartikan sebagai harmonis atau damai, bisa juga diartikan menjadi "cara jepang". Dan DO dapat diartikan sebagai " jalan", "cara", atau " jalan hidup".

Jadi wado dapat dimaknai sebagai jalan keharmonisan, jalan kedamaian, atau cara jepang. Untuk tambahan "ryu" memiliki arti aliran atau sekolah, seperti pada wado-ryu (aliran yang menggunakan cara keharmonisan).

Ada juga tambahan dengan ditambahkan imbuhan "kai" yang bermakna perkumpulan atau organisasi seperti pada wadokai (perkumpulan pengguna cara perdamaian). Hmmm.... Aku rasa sudah jelas yah filosofi dari nama wado itu sendiri.

Untuk lambang dari wado-ryu menggunakan burung merpati putih dengan wajah menghadap kekanan dan sayap yang mengangkat seakan memeluk kepalan yang berada ditengah lambang. Makna lambang sebagai simbol universal dari perdamaian selaras dengan makna dari nama WADO.

•Shindo Yoshin-ryu Jujutsu
Sebelum mengenal karate, Hironori Ohtsuka merupakan generasi keempat dari pewaris aliran shindo yoshin ryu jujutsu. Bila diartikan secara literal jujutsu memiliki arti "teknik lembut". Maksudnya adalah menggunakan perinsip menghindari kontak frontal dengan penyerang atau menggunakan tenaga lawan untuk mengalahkannya.

Dalam jujutsu banyak menggunakan teknik kuncian, taisabaki / keluar dari garis serang, bantingan dengan tenaga lawan, menekan titik lemah manusia, mematahkan persendian, sapuan, dan lain lain. Singkat kata dalam jujutsu tidak banyak menggunakan teknik striking.

Teknik ini sangat efektif dalam pertarungan asli Karena menurut sejarahnya teknik jujutsu diciptakan oleh para kesatria samurai saat ia tidak menggunakan pedangnya. Pada masa sekarang bentuk jujutsu modern dapat dilihat pada judo dan brazillian jiujitsu.

Sedangkan shindo yoshin ryu memiliki arti aliran dedalu baru. Pendirinya yaitu Katsunosuke Matsuoka terilhami dari pohon dedalu atau gandarusa pada saat musim salju yang daunnya tertutupi salju, pada saat daun tersebut dijatuhi salju yang banyak daun daun dedalu tersebut akan menghantarkan salju tersebut kebawah permukaan tanah.

Gerakan daun dedalu tersebut yang menjadi perinsip dari shindo yoshin ryu jujutsu. Jadi dedalu tidaklah kaku terhadap jatuhnya salju yang menyebabkan salju pecah namun dengan pasti menghantarkan salju tersebut ke bawah.

•Hironori Ohtsuka dengan Karate
Pengenalan ohtsuka pada karate adalah saat Gichin Funakoshi sebagai bapak karate jepang melakukan demonstrasi kata. Peragaan kata yang sempurna oleh master karate asli dari okinawa ini yang membuat ohtsuka yang memang ahli beladiri tahu bahwa kata atau jurus yang diperagakan bukanlah tarian pukul tendang, sehingga tertariklah ia dengan karate.

Selain dengan funakoshi, ohtsuka juga berlatih dengan petarung jalanan yang terkenal dari okinawa yaitu master Choki Motobu. Dengan master choki motobu, ohtsuka hanya dilatih kata Naihanchi saja dan itu dilatih dengan sangat lama dan berulang ulang. Menurut motobu, dengan naihanchi saja ia dapat menang dalam setiap pertarungan di okinawa.

Kemudian ohtsuka juga berlatih dengan pendiri Shito-ryu karate yaitu Kenwa Mabuni. Dengan beliau, ohtsuka banyak menerima kata walau hanya dalam jangka waktu sekitar satu tahun.

Sebelum wafatnya pada tahun 1982, master hironori ohtsuka dianugrahi gelar Meijin Judan atau Dan 10 oleh keluarga kaisar, dan beberapa penghargaan lainnya atas jasanya menyebarkan karate dan jujutsu ke seluruh jepang.

•Organisasi international Wado.
Ada tiga organisasi besar wado yang menjadi afiliasi berbagai dojo di penjuru dunia. Mengapa bisa terpecah menjadi tiga, tentunya tidak etis bila dijabarkan di blog ini. Marilah kita menatap masa depan dan tetap berprestasi.

•Saat ini ketiga organisasi tersebut adalah
1. Wadokai JKF. Organisasi ini berpusat dijepang yang juga awal organisasi pertama wado yang didirikan oleh hironori ohtsuka, organisasi ini merupakan perwakilan karate aliran wado di JKF (Japan Karate Federation)
2.WIKF (wado international karate federation). Organisasi ini didirikan oleh Tatsuo Suzuki yang merupakan murid senior otsuka. Beliau dikirim ke Inggris untuk menyebarkan karate hingga akhirnya mendirikan organisasi tersebut.
3.Wado-ryu. Organisasi ini didirikan oleh hironori otsuka kemudian diwariskan ke anak beliau jiro otsuka/hironori otsuka II, kemudian saat ini dijalankan oleh cucu pendiri yaitu kazutaka otsuka. Hmmm... Jadi semacam penjaga warisan keluarga gitu sobat.
4.Masih ada lagi organisasi international lain namun hanya mencakup 1 atau 2 negara. Terlepas dari banyak organisasi tersebut tujuannya tetap baik yaitu sebagai wadah pembinaan prestasi dan berseni.

•Masuknya Wado-ryu ke Indonesia
Berikut sepenggal memori diriku dengan tokoh yang membawa wado-ryu ke tanah air. Tersebutlah seorang pemuda yang berkuliah di ITB, pada masa itu sedang berlangsung perjuangan pembebasan irian barat.

Banyak pemuda indonesia yang dibutuhkan untuk perjuangan tersebut. Pada saat yang sama digulirkan sebuah program yang bernama baisho ryugakusei yaitu program beasiswa sebagai harta rampasan perang.

Perekrut dari kementrian pendidikan ini melihat aset bangsa yang dimiliki pemuda tersebut dan mengatakan "anak sepintar ini jangan dimasukkan wajib militer, kirim ke jepang dan balik ke Indonesia untuk membangun bangsa".

Mulailah pada tahun 1962 pemuda itu yang bernama Chaerul A. Taman tiba di jepang sebagai baisho ryugakusei. Sebelum sihan taman ke Jepang beliau sudah terlebih dahulu mengenal seni beladiri jujutsu dan judo dari seseorang yang bernama Sensei Frengky. Sihan Taman pun masih mengenali beliau dalam "pertemuan tidak sengaja" selepas pendidikannya di Jepang namun tentunya seorang guru tidak hapal tiap tiap murid tapi sihan taman tetap menegurnya dan menaruh hormat kepadanya.



Di Jepang shian taman berkuliah di universitas hiroshima, fakultas mesin, dan mengambil jurusan pembangunan kapal laut. Menurut pengakuan beliau, bila diminta beliau dapat merancang kapal dan membuatnya sendiri (a mother vessel of course), WOW !!!.

Selama enam tahun (1963-1969) beliau berlatih karate di universitas tersebut dengan tuan Sasaki Takashi. Tentunya beliau juga berlatih dengan pendiri wado-ryu master Hironori Otsuka. Kenangan dengan master otsuka yang pada waktu itu sudah sangat sepuh yaitu setiap master Hironori Otsuka meragakan suatu kata terdapat "akhiran" yang sangat indah sehingga membuat sihan Taman mengeluarkan air mata (WOW !!!)

I bet you curious about this. But I won't tell you unless we meet. 😜

Kembali ke tanah air tercinta beliau pernah mengatakan: "saya membawa empat oleh oleh dari Jepang pertama adalah ilmu perkapalan, kedua bahasa Jepang, Ketiga karate, dan keempat adalah ibunya anak anak"  sambil tersenyum khas beliau.

Dengan ilmu perkapalan beliau sewaktu muda dapat bekerja sebagai penginpeksi kapal, beliau juga mengajarkan bahasa jepang (seingatku beliau juga fasih bahasa belanda dan inggris) serta tentunya menjadi guru besar Wadokai Karate-do Indonesia. Nah untuk yang keempat beliau menikahi seorang gadis jepang yang juga miss hiroshima (semacam juara abang none jakarta di hiroshima).

Setelah kembali ke tanah air beliau sudah menyandang DAN 2 Wadokai. Kemudian pada tahun 1970 beliau membuka dojo di salah satu SMA di daerah Grogol, Jakarta. Dojo ini tercatat sebagai dojo pertama Wado-ryu di asia tenggara.

•Wadokai Karate-do Indonesia
Wadokai memiliki arti organisasi jalan keharmonisan atau perkumpulan jalan perdamaian seperti yang sudah dijelaskan diatas. Namun di Indonesia wadokai lebih disukai untuk diartikan sebagai akronim: Wahana Ajang Damai Olah raga KArate Indonesia.

Banyak hal yang sudah dilewati oleh perguruan karate yang satu ini, Termasuk salah satu pendiri FORKI. Bermula dari dojo lokal dan berkembang menjadi organisasi nasional tentunya telah melewati pasang surut dan rintangan.

Namun sebagai generasi muda yang baru mengenal karate pada akhir tahun 90an sama sekali tidak tertarik dengan konflik organisasi atau mencari uang dari karate. Bagiku seni beladiri adalah berlatih, belajar, menjalin silaturahmi, dan saling menghormati.

Banyak tokoh yang berperan dalam perkembangan perguruan ini selain guru besar yang juga pendiri yaitu  Ir. Chaerul A. Taman, M.Eng. ada juga sihan syahrial taman yang juga adik kandung dari guru besar, Sensei Ben Haryo, sensei tommy firman, sensei Iwan Fals, dan praktisi yang menjadi pemangku di negeri ini.

•Jujutsu dalam Wadokai Karate-do Indonesia?
Hmmm... Sulit juga menjawab pertanyaan diatas, sebenarnya teknik jujutsu juga diajarkan dan disebarkan pada perguruan ini, namun mengingat tanggung jawab perguruan untuk mencari putra putri tanah air berbakat untuk berlaga diarena sport karate demi merah putih, maka banyak instruktur yang baru mengetahui dan mengajarkan kurikulum wado-ryu karate saja.

Hanya beberapa dojo yang melatih dan berlatih teknik jujutsu kepada para kohainya, and we are on going to promote it to other fellow. Jadi jika para sahabat smartial arts tertarik untuk mempelajari wado-ryu jujutsu / Shindo Yoshin-ryu jujutsu kalian mungkin membutuhkan effort yang lebih besar yah untuk mencari dojo tersebut.

Sip, udah segitu ajah yah mengenai sedikit perjalanan wado yang bisa dicorat coret di blog tercinta kita, kalau mau diurut secara rinci bisa habisin berparagaph paragaph lho.

Namun artikel ini tetap lanjut dengan membahas (walau hanya beberapa) apa aja sih hal yang menjadi ciri khas dari wado-ryu?

•Mengembalikan nama KATA sesuai dengan nama aslinya.
Berbeda dengan funakoshi yang mengubah nama kata yang identik dengan tionghoa saat karate diperkenalkan ke jepang, muridnya ini justru mengembalikan kepada nama aslinya. Seperti hangetsu menjadi sesan, gankaku menjadi chinto, heian menjadi pinan dan lain lainnya.

•Hanya mengajarkan satu versi KATA dari beberapa versi KATA.
Pada masa Anko Itosu, ada beberapa kata yang dipecah menjadi "dai" dan "sho" dan juga menjadi 3 versi seperti pada naihanchi atau tekki. Hal ini diperuntukkan agar para karateka dapat mempelajarinya secara bertahap. Namun bagi ohtsuka hanya mempelajari kata "inti" atau kata "aslinya".  Beliau berpendapat agar karateka tidak membuang buang waktu, tenaga, serta melakukan teknik yang sama pada beberapa kata yang sejenis.

•Menjadikan pinan nidan dipelajari terlebih dahulu dari pinan shodan karena gerakannya yang lebih mudah.

•terdapat kata jujutsu dalam latihannya
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, di wado juga terdapat kata berpasangan untuk jujutsu, Seperti untuk Idori, tanto dori, tachi dori, de el el. Hal ini menjadikan wado memiliki teknik aplikasi beladiri dari teknik jujutsu dan dari bunkai Kata karate.

•Menggunakan prinsip jujutsu yang bersifat mengalir dan sabaki dalam tekniknya.
Dalam teknik kihon dan kumite memiliki teknik yang sama dengan shotokan hanya saja dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

• Master Hironori Ohtsuka mempelajari dan menguasai banyak KATA baik dari rumpun shuri-te, tomari-te maupun nahate-te. Namun yang diajarkan hanya belasan kata saja daaaan beliau menyarankan hanya 9 Kata saja yang dilatih yaitu pinan 1-5, naihanchi, seisan, chinto, serta kushanku. Hal ini dikarenakan mempelajari satu kata saja membutuhkan waktu lama, juga agar lebih mengefektifkan belajar beladiri daripada menghapal gerakan saja.

•Dan selebihnya terlalu banyak untuk ditulis dalam blog tercinta kita ini.

In the end of the word, When there is an opportunity at that moment we are required to change.