Rabu, 17 Februari 2016

10 Perinsip Karate Bagian 3

(Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel 10 Perinsip Karate Bagian 1 dan 2, sebelum membaca bagian ini diharapkan dapat membaca artikel sebelumnya :)

"5. Satu hal yang harus diperhatikan dalam karate adalah postur yang tegak. Punggung harus lurus, bokong dinaikkan ke atas dengan bahu lepas ke bawah, dan kaki harus diatur seperti pegas. Jangan tegang, dan pertemukan bagian atas dan bagian bawah tubuhmu dengan 'Ki' (energi atau tenaga) yang difokuskan dalam tandenmu."

Penjelasan: Oops.. I'm so sory we have to meet for explanation. Picture doesn't explain clearly folks.

"6. Diturunkan secara lisan, karate terdiri dari segudang teknik beserta penjelasannya. Setiap teknik dapat dikaji secara mandiri, dengan mengupas prinsip prinsip dari Torite (gelutan / kuncian) namun dengan memperhatikan teori penggunaannya dan tentunya beladiri praktis akan lebih mudah dipahami."

Penjelasan: sangat sulit mencari sejarah karate karena pada jaman dahulu di Okinawa karate diajarkan secara langsung dari guru kepada murid dan sedikit sekali literatur kuno mengenai sejarah seni beladiri ini. Selain itu pelarangan membawa senjata maupun belajar seni beladiri sangat dilarang oleh klan Satsuma dari Jepang yang pada saat itu mengambil alih pemerintahan di kerajaan Ryuku (sekarang provinsi Okinawa), sehingga Karate diajarkan secara rahasia.

Pada poin ini Itosu memberikan keterangan bahwa karateka dituntut kreatif dalam pengaplikasikan setiap teknik yang dipelajari, seperti bunkai pada Kata (jurus) kita diizinkan berkreasi terhadap teknik yang dikandungnya, namun tentunya juga harus memperhatikan kaidah yang ada. Pada pertarungan bebas pengaplikasian teknik harus memperhatikan situasi kondisi yang terjadi.

"7. Dalam berlatih karate, kita harus menentukan apakah teknik yang dilatih kita gunakan untuk membeladiri atau untuk olahraga."

Penjelasannya: kritik terhadap seni beladiri (tidak hanya karate) sering mengemuka seperti apakah teknik ini atau teknik itu dapat berfungsi pada pertarungan bebas? disini Itosu berpendapat ada beberapa teknik yang memang untuk bertarung namun ada juga teknik yang berfungsi untuk membentuk tubuh.

"8. Intensitas merupakan masalah penting dalam pelatihan karate. Saat berlatih seorang karateka harus membayangkan seolah olah sedang berada pada medan pertempuran, hal ini akan sangat berguna untuk meningkatkan keahlian. Maka dari itu, mata harus memancarkan kegarangan sedangkan bahu harus tetap rendah. Kontraksikan otot tubuh setiap kali menurunkan bahu dan kontraksikan otot tubuh ketika menangkis serangan atau memberikan serangan. Berlatih dengan semangat seperti ini dapat mempersiapkan karateka untuk pertarungan nyata."

Penjelasannya: pada poin ini Itosu memberikan tips ketika berlatih karate diperlukan keseriusan yaitu dengan memvisualisasikan seolah olah kita sedang berhadapan pada musuh yang nyata, hal ini selain dapat melatih otot juga mental untuk kesiapan menghadapi kejadian di luar dojo (tempat berlatih). Lebih baik bercucuran keringat di dojo daripada bercucuran darah di luar dojo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar