Rabu, 16 Maret 2016

Women In The Macho-Man Culture

Apakah anda orang yang yang masih menganggap kaum hawa adalah mahluk yang lemah? Jika iya anda berada pada keterbelakangan peradaban pada masa sebelum evolusi. Sejak manusia berada di bumi menggunakan akal fikirannya dan menciptakan peradaban, manusia menempatkan wanita sebagai inti dari peradaban itu dan kaum pria berada disekelilingnya.

Tidak dapat dibantah bahwa peran wanita sebagai penjaga kelangsungan peradaban harus disadari oleh semua orang, dimulai dari melahirkan yang mana itu merupakan perjuangan hidup dan mati, sampai tak kenal lelah membesarkan dan mendidik anak.

Banyak apresiasi yang dihasilkan kebudayaan untuk kaum wanita seperti taj mahal, sejarah yang mencatat peranan wanita dalam peradaban suatu bangsa seperti cut nyak dien, bahkan TUHAN pun menempatkan wanita pada kedudukan yang spesial seperti terdapat dalam Alquran ada suatu surat yang bernama Annisa (yang artinya wanita) dan surat Maryam (seorang wanita suci ibunda dari Nabi Isa).

Nah, peran wanita yang besar ini tak luput dalam perkembangan seni beladiri didunia. Dapat dilihat dari beberapa jenis seni beladiri didunia yang diciptakan oleh wanita seperti seni beladiri Baihe Quan atau kungfu bangau putih yang diciptakan oleh seorang wanita yang bernama Fang Qinian (kungfu bangau putih merupakan nenek moyang karate), kemudian ada wing chun yang diciptakan oleh seorang wanita (karate memiliki hubungan dari dua aliran tersebut terutama dari goju-ryu), dan pencak cimande yang menurut legenda abah khair sebagai pencipta pencak cimande belajar beladiri kepada istrinya.

Wanita wajib dilindungi bukan karena lemah namun karena mereka berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar